KARYA TULIS ILMIAH

ATM BRI BEKAL GURU DALAM MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH
Dalam rangka pengembangan diri, peningkatan kompetensi, profesionalitas, dan peningkatan kualitas pembelajaran, setiap guru harus mau, mampu dan terbiasa menulis karya ilmiah. Guru harus mampu menyusun Laporan PTK. Untuk memulai belajar aktifitas menulis tersebut diperlukan ATM BRI bagi para guru.


Kalimat tersebut disampaikan oleh Drs. H. Tunggal Widodo, M.Pd. selaku Kasi PPTK Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri dan Pengelola Program BERMUTU di Kabupaten Wonogiri yang bertindak sebagai narasumber pada Kegiatan In Service KKG Program BERMUTU Tahun 2010 di Kecamatan Purwantoro pada hari Sabtu, 7 Agustus 2010 yang lalu kepada guru-guru peserta. Salah satu materi wajib program BERMUTU bagi guru dalam peningkatan kompetensi profesionalnya secara kolaboratif melalui kajian pembelajaran yang komprehensif dan berkelanjutan menuju terciptanya komunitas belajar di sekolah dan di KKG. Pengkajian pembelajaran yang dimaksud adalah suatu pengkajian menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas.
Pengembangan diri melalui praktik PTK, bertujuan untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesionalitas pendidikan yang diemban guru, Menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya, dan Meningkatkan kolaborasi antara guru dan guru, guru dan kepala sekolah, guru dan narasumber dalam memecahkan masalah pembelajaran.
Sebagai upaya mempermudah para guru dalam mengawali kegiatan menulis karya ilmiah tersebut, guru harus banyak belajar baik dari rekan guru yang memiliki kemampuan dan pengalaman menulis, praktisi maupun narasumber yang berkompeten di bidangnya. Selain itu guru harus memiliki motivasi instrinsik yang kuat, berlatih secara sistematis, terus-menerus, dan penuh disiplin merupakan resep yang selalu disarankan oleh praktisi untuk dapat atau terampil menulis.
Beliau memberikan ATM BRI kepada guru-guru yang masih awam dalam aktifitas menulis karya ilmiah. Yang dimaksud dengan ATM BRI di sini bukanlah Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine, melainkan sebuah akronim yang berarti Amati, Terapkan, Modifikasi, Berbuat, Review, dan Implementasi. Secara rinci, Bapak yang juga menjabat sebagai Ketua PD II PGRI Kabupaten Wonogiri memaparkannya sebagai berikut :
1.      Amati
          Sebelum menyusun Karya Tulis Ilmiah/PTK, guru hendaknya mengamati dan mengkaji contoh-contoh karya tulis ilmiah/Laporan PTK yang sudah teruji kebenarannya. Sehingga contoh Laporan PTK tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar dan acuan dalam menyusun karya tulis ilmiah.
2.      Terapkan
          Contoh Laporan PTK tersebut dapat kita terapkan/tirukan dalam hal tata tulis, sistematika penulisan, dan lainnya. Sehingga hal tersebut dapat membantu guru dalam hal teknis penulis Laporan PTK.
3.      Modifikasi
          Dari contoh laporan PTK tersebut lalu dimodifikasi sesuai dengan variabel-variabel yang akan diteliti dan mengarah pada tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian. Hindarilah meniru laporan secara utuh (copy paste) karena hal demikian merupakan pembajakan/plagiat hasil karya orang lain. Karya tulis yang bukan hasil karya kita sendiri tentunya tidak akan diakui bahkan akan ditolak.
4.      Berbuat
          Permasalahan pembelajaran yang telah teridentifikasi yang memungkinkan untuk dilakukan tindakan, maka guru harus menindaklanjuti dengan segera berbuat untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dan memulai aktifitas menulis.
5.      Review
          Hendaknya dilakukan evaluasi/review guna perbaikan dan penyempurnaan dalam melakukan tindakan perbaikan pembelajaran, upaya pemecahan permasalahan yang dilakukan serta dalam penyusunan laporan penelitian.
6.      Implementasi
          Setelah melakukan penelitian hendaknya guru mengimplementasikannya dalam pembelajaran.

Temuan-temuan
Pak Tunggal (panggilan akrab beliau) menginformasikan pada guru peserta, “ Sampai saat ini produk karya ilmiah yang berupa PTK dari guru masih kering” artinya sebagian besar guru belum mebuat PTK, permasalahan dalam pembelajaran di kelasnya masih mandeg (terhenti) sebatas wacana diskusi dengan teman sejawat. Temuan permasalahan yang bisa diatasi dengan tindakan penelitian belum dilakukan. Hal inilah yang menyebabkan langkanya produk karya ilmiah dari para guru. Memang ada beberapa guru yang telah menyusun Laporan PTK, Namun 80% PTK dari guru hanya berganti lokasi (copy paste) dari PTK yang telah ada sebelumnya. Pada kesempatan tersebut, Beliau juga menyampaikan bahwa kesulitan terbesar dalam ber-PTK bukan terletak dari sisi teknis penelitian  itu sendiri, melainkan lebih banyak pada aspek membangun kemauan.
Bagi seorang guru, sekalipun sudah bergelar Sarjana, Master Pendidikan, bahkan Doctor, belumlah cukup untuk bisa dikatakan sebagai seorang profesional yang sejatinya, manakala pelayanan pendidikannya belum dirasakan manfaatnya oleh peserta didik. Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu upaya agar pelayanan pendidikan benar-benar dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh peserta didik, sebagai costumer utama jasa guru.  Dalam Penelitian Tindakan Kelas terkandung penerapan prinsip Total Quality Management yakni usaha perbaikan praktik pembelajaran secara terus - menerus berdasarkan data, dan semangat kolaboratif untuk membangun learning community. Di samping itu, Penelitian Tindakan Kelas juga dapat mengembangkan kemampuan dan budaya literer di kalangan guru, yakni mengembangkan kebiasaan membaca dan menuliskan segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas-tugas profesionalnya, sebagai wujud dari profesionalismenya.
Beliau juga menghimbau kepada para guru agar memiliki kesadaran akan pentingnya aktifitas menulis karya ilmiah sebagai upaya untuk pengembangan diri guna mewujudkan figur guru yang profesional Semoga apa yang telah disampaikan beliau ini kiranya  dapat dijadikan sebagai motivasi dan  dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Penelitian Tindakan Kelas bagi para guru.
Selamat Ber-PTK  dan teruslah Ber-PTK!
 (Redaksi-Teha Haryanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


close
cbox




[ code ]