Contoh Case Study Kelas I


PENGENALAN MEMBACA PADA ANAK KELAS SATU

oleh : TRI WAHYUNI, S.Pd.
(Guru SDN I Gesing Kecamatan Kismantoro)

Kelas satu merupakan kelas awal  yang membutuhkan perhatian khusus. Menurut Piaget, Siswa kelas satu merupakan sekumpulan anak yang pola berpikirnya masih pada tahap pra operasional, sehingga dalam menanamkan konsep pada anak harus menggunakan metode yang bersifat konkret.
Menyadari hal tersebut, sebagai guru kelas satu di SDN I Gesing Kecamatan Kismantoro, saya mencoba menerapkan kegiatan belajar yang sesuai dengan taraf berpikir mereka. Seperti yang saya lakukan hari ini. dengan menyiapkan RPP terlebih dahulu, saya segera menemui anak–anak di dalam kelas. Dengan wajah ceria, saya membuka kegiatan pembelajaran dengan ucapan salam. ‘’Assalamu ‘alaikum  anak-anak...!’’ Saya menyapa mereka hangat. “Wa ‘alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh..!’’ jawab anak- anak serentak. Lalu saya menjelaskan materi dan tujuan belajar yang akan mereka pelajari hari ini.
Hari ini saya mengawali pelajaran dengan kegiatan membaca pada anak. Dengan  bacaan yang masih sederhana, saya memberi mereka contoh cara membaca dengan mengeja. Mereka saya suruh menirukan apa yang telah saya baca. Dengan penuh antusias, anak-anak mengikuti  kegiatan pembelajaran.
Kegiatan selanjutnya, anak-anak saya minta ke depan satu persatu untuk membaca. Namun ada beberapa anak yang tampak ketakutan. Saya mencoba mendekati mereka. Dengan  lemah lembut, saya membujuk mereka agar ke depan membaca. Ternyata, mereka menolak, bahkan ada yang menangis.  Sejenak, saya agak kebingungan. ”Bagaimana saya harus menangani anak- anak yang seperti ini?’’, batin saya . Di tengah kebingungan saya, anak-anak yang berani ke depan secara bergantian saya suruh membaca.
        Sementara, anak–anak yang tidak mau ke depan saya tempatkan di barisan tempat duduk tersendiri. Setelah yang lain selesai membaca, beberapa anak yang ketakutan tadi saya beri servis tersendiri. Dengan pelan-pelan saya mengulang kegiatan membaca yang telah saya lakukan. Mereka saya minta untuk mangikuti ucapan saya. Sedangkan anak- anak yang lain saya suruh untuk mengerjakan soal matematika.
       Dengan penuh kesabaran, anak- anak yang kesulitan membaca tadi saya beri bimbingan. Saya menyadari, betapa sulit mengajari anak-anak membaca. Apalagi ada sebagian anak yang latar belakang pendidikannya tidak berasal dari TK. Ini merupakan faktor yang dapat  menghambat kelancaran kegiatan belajar di kelas satu.
      Akhirnya, setelah kegiatan pembimbingan saya lakukan, saya mencoba untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar mereka. Beberapa anak tadi saya suruh ke depan untuk membaca. Meskipun agak kesulitan, namun sedikit demi sedikit  mereka telah mengalami kemajuan. Tetapi, betapa pun usaha yang saya lakukan ternyata belum sesuai  dengan hasil yang dicapai.  Saya menyadari, kesulitan yang saya alami dalam memberikan pengenalan membaca pada anak. Dan masalah  inilah yang merupakan hambatan terbesar  dalam kegiatan belajar mengajar yang saya terapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


close
cbox




[ code ]